Upaya setan
Rasulullah saw bersabda,..
“Sesungguhnya setan itu duduk di beberapa jalan (thariq) dalam upayanya mengganggu manusia.
Dan ia duduk melakukan gangguan itu dengan thariqat al-Islam (keberserahan diri). Setan itu berkata kepada manusia,.. “Apakah kamu akan berserah diri, dan meninggalkan diin (agama)-mu dan diin nenek moyangmu?...” Akan tetapi manusia itu kemudian menentang setan itu, dan ia pun berserah diri.
Dan ia duduk melakukan gangguan itu dengan thariqat al-Islam (keberserahan diri). Setan itu berkata kepada manusia,.. “Apakah kamu akan berserah diri, dan meninggalkan diin (agama)-mu dan diin nenek moyangmu?...” Akan tetapi manusia itu kemudian menentang setan itu, dan ia pun berserah diri.
Kemudian setan itu duduk mengganggu manusia pada thariqat al-hijrah.
Setan itu berkata,…”Apakah kamu akan hijrah, meninggalkan bumi dan langitmu?.”
Akan tetapi manusia itu kemudian menentang setan itu, dan ia pun berhijrah.
Kemudian, setan itu duduk mengganggu manusia pada thariqat al-jihad.
Setan itu berkata,… “Apakah kamu akan berjihad, sedang jihad itu menghilangkan nyawa dan harta?... Apakah kamu akan berperang, lalu kamu terbunuh. Maka istrimu akan dikawini oleh orang lain dan hartamu akan dibagi-bagikan!...” Akan tetapi manusia itu kemudian menentang setan itu, dan ia pun berjihad.
Setan itu berkata,…”Apakah kamu akan hijrah, meninggalkan bumi dan langitmu?.”
Akan tetapi manusia itu kemudian menentang setan itu, dan ia pun berhijrah.
Kemudian, setan itu duduk mengganggu manusia pada thariqat al-jihad.
Setan itu berkata,… “Apakah kamu akan berjihad, sedang jihad itu menghilangkan nyawa dan harta?... Apakah kamu akan berperang, lalu kamu terbunuh. Maka istrimu akan dikawini oleh orang lain dan hartamu akan dibagi-bagikan!...” Akan tetapi manusia itu kemudian menentang setan itu, dan ia pun berjihad.
Barangsiapa berbuat demikian, lalu meninggal dunia, niscaya berhaklah bagi Allah untuk memasukkannya ke dalam surga.”
(Hr. An Nasa’I )