Arafah

Dari Jabir ra. bahwasanya,..
Rasulullah saw bersabda,...
"Shaum hari Arafah, aku mengharap Allah menghapuskan dengannya dosa satu tahun sebelumnya dan dosa satu tahun sesudahnya."
(HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يَعْتِقَ اللهُ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمُ المَلاَئِكَةُ فَيَقُولُ : مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ ؟ – رواه مسلم -

Rasulullah saw bersabda,..
“Tiada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari neraka melebihi hari Arafah, dan bahwa Dia dekat. Kemudian malaikat merasa bangga dengan mereka, mereka (malaikat) berkata, ‘Duhai apakah gerangan yang diinginkan mereka?...’.”
(Hr. Muslim, Shahih Muslim, I : 472)

Abu Qatadah al-Anshari menyatakan bahwa Rasulullah saw pernah ditanya tentang shaum hari ‘Arafah. Beliau bersabda, ”Shaum ‘Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (Muslim, hadits no. 1162)

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبِلَةً ، وَصَوْمُ عَاشُوراَءَ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً . – رواه الجماعة إلا البخاري والترمذي -

Abu Qatadah, ia berkata,...
Rasulullah saw. telah bersabda,..
’Shaum Hari Arafah itu akan mengkifarati (menghapus dosa) dua tahun, yaitu setahun yang telah lalu dan setahun kemudian. Sedangkan shaum Asyura akan mengkifarati setahun yang lalu” – (Hr. al-Jama’ah kecuali al-Bukhari dan at-Tirmidzi)

Dari Hafshah, ia berkata,
أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ : صِيَامَ عَاشُوْرَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
“Ada empat hal yang tidak pernah ditinggal Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam ; puasa pada hari Asyura’ (tanggal 10 Muharram), puasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum shalat Subuh.”

[Hr. an-Nasa'i (2371, 2416, 2417); Abu Daud (2437); Ahmad (5/271) (6/288, 423)]

Dari Hunaid bin Khalid dari istrinya dari salah seorang istri Nabi, ia berkata,

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَصُوْمُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَأَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيْسَ

“Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam selalu berpuasa sembilan hari bulan Dzulhijjah, hari Asyura’, tiga hari setiap bulan, Senin pertama setiap bulan dan hari Kamis.”
(Hr. Abu Daud, Ahmad, an-Nasa’i dan keduanya berkata, “dan dua Kamis.”)

Dari Aisyah ia berkata,

مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَائِمًا فيِ الْعَشْرِ قَطُّ

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. berpuasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.”
[H.R. Muslim (1176)]

Postingan populer dari blog ini

Nasihat 04 - dari Hadis Qudsi Al-Mawaiz Imam Al-Ghazali ra.

Nasihat 03 - dari Hadis Qudsi Al-Mawaiz Imam Al-Ghazali ra.

Tujuh Langit, Tujuh Malaikat Penjaga dan Tujuh Amal Sang Hamba.